MI Plus Mutiara Islam

Melawan dengan pedang malam


MI Plus Mutiara Islam | Membangun Generasi Qurani Berprestasi
MI Plus Mutiara Islam | Membangun Generasi Qurani Berprestasi
MI Plus Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini :

Sudah beberapa minggu ini Abu Hasan bin Bisyar merasa jengah dengan kehadiran seorang pejabat pemerintahan yang baru ditugaskan di kotanya.
Pejabat itu dulu bertugas di luar kota tapi sekarang bertugas di kota Abu Hasan bin Bisyar. Pejabat itu sering berpesta pora hingga larut malam. Tak jarang dalam pesta tersebut disertai dengan menenggak minuman keras. Kalau sudah begini maka sering berakhir dengan percekcokan dan pertengkaran antar sesama peseerta pesta. Tapi tak ada seorang pun yang bertindak menghentikan pesta hura hura tersebut karena puluhan pengawal bersenjata lengkap senantiasa menjaga rumah sang pejabat selama dua puluh empat jam.
Termasuk Abu Hasan bin Bisyar yang tidak kuasa menghentikan kepongahan sang pejabat karena ia adalah warga biasa yang lemah. Tidak memiliki kedudukan sosial yang tinggi di mata masyarakat. Tapi rasa iman yang kokoh dalam hatinya tidak redup mencari akal yang tepat dalam mengatasi sang pejabat yang suka pesta hura hura tersebut. Pada suatu hari ia mengumpulkan teman temannya dan merencanakan untuk membuat aksi yang akan melemahkan mental dan keangkuhan sang pejabat. Dari hasil musyawarah yang dilakukan maka mereka akan berdoa bersama di salah satu lantai bertingkat sebuah rumah milik Abu Hasan bin Bisyar sambil melantunkan syair syair peringatan tentang pedihnya hari berbangkit bagi yang suka bertindak sewenang wenang. Kebetulan rumah itu berhadapan dengan rumah sang pejabat
Malam keesokan harinya Abu Hasan bin Bisyar bersama teman temannya sudah berkumpul di lantai bertingkat dan mulailah mereka berdoa secara zahar dibarengi dengan lantunan syair tentang pedihnya hari berbangkit bagi yang suka bertindak sewenang wenang. Sang pejabat merasa terganggu dengan perbuatan tetangganya itu lagipula malam ini ia mau mengadakan pesta dengan suguhan minuman keras bersama teman temannya. Maka ia mengutus ajudannya untuk memberi peringatan agar tidak mengganggu pestanya. Tak berapa lama sang ajudan menemui Abu Hasan bin Bisyar dan berkata “sebaiknya engkau tidak kumpul beramai ramai dengan temanmu malam ini karena tuan kami merasa terganggu dengan pestanya dan kalau kau membangkang maka pengawal kami akan segera menggerebek rumahmu dan kau tidak memiliki penolong”. Abu Hasan bin Bisyar tidak lemah mental karena ia merasa dipihak yang benar. Maka ia menjawab “beritahu tuanmu bahwa kami akan melawannya dengan pedang malam yang tidak akan sanggup ia tangkis”. Sang ajudan pergi menemui sang pejabat dan mengatakan apa yang dikatakan Abu Hasan. Bertanya sang pejabat “apa arti dari melawan dengan pedang malam?”. Sang ajudan tidak tahu dan ia kembali menemui Abu Hasan untuk menanyakannya. Maka Abu Hasan berkata” melawan dengan pedang malam yaitu kami akan berdoa dengan sungguh sungguh sambil mengangkat tangan tinggi tinggi semoga Allah memenangkan kami atas diri kalian”.
Setelah mendapat jawaban itu ajudan kembali menghadap kepada sang pejabat dan menyampaikan jawaban dari Abu Hasan. Mendengar jawaban seperti itu gemetar badan sang pejabat tak kuasa berdiri. Ia tak mungkin bisa menang melawan doa kaum yang sholeh. Dan ia merasa menyesal telah berbuat aniaya terhadap diri sendiri dan tak terasa air mata taubat menetes dari matanya. Malam itu ia bertaubat tidak akan mengulangi lagi perbuatan

MI Plus Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini .
Bagikan ke teman :
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...