MI Plus Mutiara Islam

Kisah Lembu Betina Bani Isra`il (2 – end)

MI Plus Mutiara Islam | Membangun Generasi Qurani Berprestasi
MI Plus Mutiara Islam | Membangun Generasi Qurani Berprestasi

MI Plus Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini :

Musa a.s menjawab “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman (tidak pernah digunakan untuk membajak pertanian dan perkebunan, tidak pernah menyentuh ladang dan pertanian),
tidak bercacat, tidak ada belangnya(tidak ada sedikitpun ciri yang tidak sesuai dengan warna kuning langsat)”. Mereka berkata “Sekarang barulah Anda menerangkan (kepada kami) hakikat sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka meyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu” (QS Al Baqarah ayat 71).
Kemudian mereka pergi mencarinya, dan menemukan lembu betina yang dimaksud pada seorang nenek di sebuah dusun. Nenek ini hanya memiliki lembu betina ini, maka ia pun menawarkannya dengan harga mahal. Begitu mahalnya sampai mereka melapisi kulit lembu betina itu dengan emas. Setelah mereka menyembelihnya, mereka memukulkan sebagian dari anggota tubuhnya kepada si mayat. Dengan izin Allah, ia bangun dan hidup kembali, lalu ia memberitahukan pembunuhnya kemudian ia mati lagi.
Beginilah kisah lembu betina ini secara ringkas. Intinya,Bani Isra`il melakukan tindakan mempersulit diri, menanyakan sesuatu yang tidak perlu ditanya dan menyakiti Nabi Allah. Mereka tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW dalam Perang Badar. sebelum Perang Badar berkecamuk mereka berkata “Demi Allah, jikalau Baginda Rasulullah berjalan bersama kami menuju Barkul Ghimad (tempat peperangan Badar) niscaya kami akan tetap ikut bersamanya”. Pernah salah seorang sahabat Rasulullah SAW mendengarkan sabda Rasulullah SAW, dia lantas membenarkannya dan melaksanakannya tanpa mempertanyakannya lagi kepada Rasulullah SAW. Kita ketahui bersama mengenai kisah Umair bin Hammam r.a tatkala dia mendengarkan Rasulullah SAW memberikan kabar gembira tentang surga, bahwa antara mereka dengannya hanya membunuh kaum musyrikin (maksudnya, surga dapat dapat mereka raih dengan membunuh orang musyrik) maka dengan serta merta Umair bin Hammam r.a membuang beberapa biji kurma yang berada di dalam genggamannya, dia pun terjun ke medan laga memerangi kaum musyrikin hingga dia mati syahid karena membenarkan Rasulullah SAW.
Imam Ahmad rahimahullah mengomentari kisah ini, bahwa lembu betina itu disembelih bukan dikorbankan. Imam Ahmad mengambil dalil dari firman Allah SWT “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya `Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina`(QS Al Baqarah ayat 67). Allah tidak berfirman “Berkorban”
Imam Malik rahimahullah juga mengomentari kisah ini tentang dibolehkannya jual beli dalam bentuk salam, yaitu proses jual beli dengan menyebutkan sifat dan cirri-ciri suatu barang, padahal barangnya tidak ada di tempat, karena Allah hanya menyebutkan sifat-sifat lembu betina itu kepada mereka, lalu mereka memenuhinya dan Allah menetapkannya.
Beberapa pelajaran dari kisah lembu betina Bani Isra`il antara lain :
Pertama, akal tidak boleh menentang perintah wahyu yang datang dari langit. Dan tatkala akal menentang dan ragu dari sanalah bermula murka Allah SWT.
Kedua, bagi setiap muslim hendaknya menerima semua perintah dan risalah Islam dengan penuh kepasrahan dan menyerahkan wajahnya dengan penuh ketaatan kepadaNya.
Ketiga, keutamaan umat Nabi Muhammad SAW adalah mereka tidak mempersulit diri sebagaimana yang dilakukan oleh Bani Isra`il.
Keempat, tidak akan ada interaksi perdamaian antara kaum muslimin dengan kaum yang bernajis itu biar bagaimanapun posisinya karena kita sangat berbeda dengan mereka dalam setiap permasalahan. Sebagaimana nenek moyang mereka, anak keturunannya akan serupa dengan mereka atau bahkan lebih jahat lagi daripada keburukan dan pembangkangannya.
Kelima, hendaknya setiap muslim tidak mempersulit dirinya sendiri baik dalam urusan agama maupun dunianya dan tidak mempertanyakan sesuatu yang tidak berguna.
Keenam, jika Allah memerintahkan sesuatu maka itu menunjukkan pada bentuk lahirnya dan kita tidak perlu lagi mencari-cari dan menafsirkannya dengan sesuatu yang tidak diperintahkan Allah lalu dengan begitu kita berpaling dari bentuk lahirnya.
Demikianlah kisah singkat tentang sebagian dari banyak pembangkangan Bani Israil, semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat buruk mereka.

MI Plus Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini .
Bagikan ke teman :
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...