MI Plus Mutiara Islam

Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf a.s dan Saudara-saudaranya (4)

MI Plus Mutiara Islam - MI Plus Islam Surabaya
MI Plus Mutiara Islam | Membangun Generasi Qurani Berprestasi
MI Plus Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini :

Allah SWT berfirman “Kemudian saudara-saudara Yusuf datang kepada ayah mereka di petang hari sambil menangis” (QS Yusuf ayat 16)
Pada waktu malam hari saudara-saudara Yusuf kembali menghadap ayah mereka sambil menangis.
Mengapa mereka datang pada waktu malam ? dan mengapa tidak kembali pada waktu sore hari ? ada yang mengatakan “Agar ayah mereka tidak melihat darah yang ada di baju Yusuf dengan jelas, sehingga dia mengetahui kalau itu bukanlah darah manusia”. Ada juga yang mengatakan “ Agar ayah mereka mengira bahwa mereka datang terlambat karena mengusir dan melawan serigala”
Ada tiga kesalahan besar yang dilakukan saudara-saudara Yusuf , yaitu :
Pertama, mereka melakukan tindakan jahat pada hari pertama mereka pergi bermain bersamanya. Dan ini menandakan betapa dahsyat rasa dendam mereka untuk segera dilaksanakan dan melenyapkannya dari pandangan mereka. Kalau sekiranya mereka mengembalikannya kepada ayah mereka hari itu agar dia merasa tenang, maka ayah mereka tidak akan ragu lagi. Akan tetapi inilah hikmah Allah yang akan menyingkap kejahatan mereka itu.
Kedua, mereka melepaskan bajunya dan tidak merobek-robeknya, lalu mereka berkata “Dia telah dimakan oleh serigala”. Ini adalah sebuah kelalaian mereka, karena kalau serigala hendak memakannya dia tidak akan melepaskan bajunya terlebih dahulu.
Ketiga, ketika mereka kembali kepada ayah mereka dan memberitahukan bahwa Yusuf telah dimakan serigala. Firman Allah “Mereka berkata `Wahai ayah, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar” (QS Yusuf ayat 17). Maksudnya bahwa ayah mereka tidak akan percaya kepada mereka apapun alasan yang mereka kemukakan.
Nabi Yaqub a.s bertanya “ Apa yang terjadi ? ada apa dengan air mata yang hangat dan berlinangan ini (air mata buaya) ”. mereka menjawab “Sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu datanglah seekor serigala dan memakannya di saat kami sedang lalai karena berlomba. Pasti ayah tidak akan percaya kepada kami, meskipun kami adalah orang-orang yang benar dan jujur”.
Alasan yang mereka lakukan adalah mereka mengeluarkan baju gamis milik Yusuf dan mendekatkannya kepada Nabi Yaqub supaya dia dapat menyentuh bekas bercak darah disana. Akan tetapi Yaqub a.s mengetahui konspirasi jahat mereka dari pandangan, penglihatan, kebimbangan, serta baju gamis yang sedikit pun tidak robek, sehingga Nabi Yaqub berkata, seperti Firman Allah “Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu (sesungguhnya kamu telah melakukan sebuah tindakan kejahatan yang sangat besar). Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu ceritakan” (QS Yusuf ayat 18)
Kemudian Nabi Yaqub a.s berpaling dan menangis hingga kedua matanya memutih.
Mengenai kesabaran yang baik, Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata “Kesabaran yang baik adalah kesabaran yang tidak disertai dengan keluhan”. Jadi kesabaran yang baik adalah kesabaran yang merasakan kebutuhan dan kehinaan hanya untuk Allah semata. Dan kesabaran yang baik adalah senantiasa berusaha memperbaiki kesabaran itu sendiri di hadapan makhluk Allah. Seorang Ulama berkata “Kesabaran yang baik adalah ketika engkau diuji dan dicoba, hatimu tetap mengucapkan Alhamdulillah”.
Sementara dengan nasib Yusuf, bahwa ia termasuk orang yang sabar, hingga Allah dengan rahmatNya mengirimkan sebuah kafilah musafir yang melintas di tempat sumur tua tempat ia dibuang oleh saudara-saudaranya. Mereka menyuruh pengambil air untuk menurunkan timbanya kedasar sumur guna mengambil air. Dan Yusuf ikut menggantung pada timba itu. Allah SWT berfirman “Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya”. (QS Yusuf ayat 19)
Ketika lelaki penimba air tersebut menarik timbanya, dia melihat seorang anak muda yang sangat tampan. Dan Yusuf a.s memang dikaruniai Allah nikmat ketampanan yang memikat.
“Laki-laki (penimba) berkata “Oh, kabar gembira ! ini seorang anak muda”. (QS Yusuf ayat 19)
Maksudnya, anak muda ini akan kujadikan sebagai pelayan dan hamba sahaya dan akan kujual. “Kemudian mereka menyembunyikannya (Yusuf) sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan” (QS Yusuf ayat 19).
Sebagian mereka tidak memberitahukan hal ini kepada yang lainnya dan mereka menjadikannya sebagai barang dagangan.

MI Plus Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini .
Bagikan ke teman :
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...