MI Plus Mutiara Islam

Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf a.s dan Saudara-saudaranya (3)

MI Plus Mutiara Islam | Membangun Generasi Qurani Berprestasi
MI Plus Mutiara Islam | Membangun Generasi Qurani Berprestasi

MI Plus Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini :

Yusuf a.s keluar bersama Saudara-saudaranya
Lalu bagaimana saudara-saudara Yusuf bisa meminta agar dia boleh keluar bersama mereka ?Allah SWT berfirman “Mereka berkata `Wahai bapak kami, apa sebabnya engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya” (QS Yusuf ayat 11)

Suatu hari mereka mendatangi Nabi Yaqub a.s ,mereka berkata “Wahai ayah, mengapa engkau tidak mempercayakan kepada kami tentang keselamatan Yusuf? Apakah kami semua penghianat ? Apakah engkau meragukan kejujuran kami ? Apakah kami pernah memukulnya? Apakah kami membencinya?”
“Wahai ayah, apa sebabnya engkau tidak mempercayai kami tentang Yusuf, padahal kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan bagi dirinya ? Kami selalu mencintai serta menasihatinya dan kami akan selalu berbuat baik kepadanya “
Saudara-saudara Yusuf menegaskan permintaan mereka. Mereka menyertainya dengan beberapa alasan yang memelas dan menenangkan Yaqub a.s. Allah SWT berfirman “Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main dan sesungguhnya kami pasti menjaganya. Ayah mereka berkata “Sesungguhnya kepergian kalian bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala sementara kalian lengah daripadanya” (QS Yusuf ayat 12-13).
Maksudnya, biarkanlah dia bersama kami besok mengembala kambing dan dia juga bisa bermain karena biasanya anak kecil selalu suka bermain dan dia tidak pernah merasa khawatir. Dan kami akan melindunginya dari para pencuri dan serigala. Karena kami terdiri dari golongan yang kuat dan banyak. Maka Nabi Yaqub a.s menanggapi “Demi Allah, aku merasa sangat was-was dan bersedih jika saja kamu pergi membawa dia yang masih kecil ini dari rumah, dan aku khawatir kalau dia sampai dimakan serigala”
Akan tetapi, “Mereka berkata, jika dia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat ), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi” (QS Yusuf ayat 14).
Ungkapan “kalau dia dimakan serigala” adalah hal yang belum terlintas sebelumnya dalam benak mereka. Dan Nabi Yaqub rupanya mudah menerima alasan dan tipu muslihat mereka. Akhirnya merekapun keluar membawa Yusuf. Kini mereka berada di tengah-tengah padang pasir, kambing-kambing sedang asyik makan dan bermain dan mereka juga asyik bermain. Udara sangat sejuk dan tenang. Burung-burung berkicau dan bersenandung. Angin sepoi-sepoi menyapa rerumputan. Namun suasana hati saudara-saudara Yusuf justru bergelora dengan rasa dengki dan benci terhadap saudara mereka yang masih kecil itu. Mereka pun menangkapnya, mengikatnya dengan tali lalu memasukkannya ke dasar sumur.
Yusuf meminta tolong dan dia mengira kalau mereka itu bercanda. Sebelumnya mereka memberikan pilihan kepadanya, antara dibunuh atau dibuang ke dasar sumur. Mereka membuang Yusuf ke dasar sumur sementara dia meront-ronta dan menangis karena diikat dengan tali. Ketika Yusuf sudah berada didasar sumur  mereka akhirnya memotong tali itu. Kini Yusuf hanya berada dalam perlindungan dan pemeliharaan Allah SWT.
Saudara-saudara Yusuf memotong tali dan membiarkannya sendirian berada di dalam kegelapan dan kepengapan sumur. Sementara, di tengah-tengah padang pasir, di kedalaman sumur tua, Yusuf senantiasa berdikir kepada Allah. Dia sendirian dan hanya Allah saja yang bersamanya. Ketika Sahabat Abdullah Ibnu Abbas r.a membaca surat Yusuf, dia menangis dan berkata “Ikan-ikan hiu saja merasa tenang di lautan karena bertasbih, tetapi Yusuf tidak juga merasa tenang dengan bertasbih”
Serigala-serigala berada disekelilingnya. Udaranya sangat pengap dan suasana mengerikan, tidak ada roti, air dan makanan, tidak ada keluarga, tetangga, orang-orang tercinta, tidak ada juga orang yang bisa dimintai pertolongan dan belas kasihan. Yang ada hanyalah suara lolongan serigala yang meraung di tengah padang pasir yang sangat mencekam.
Allah SWT berfirman ”Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia) dan (sewaktu dia sudah di dalam sumur), Kami wahyukan kepada Yusuf `Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi” (QS Yusuf ayat 15)
Maksudnya hari akan berlalu dan setelah beberapa tahun kemudian kamu akan memberitahukan kepada mereka atas perbuatan jahat mereka kepadamu.

MI Plus Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini .
Bagikan ke teman :
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...